Gadis Air Mata
Lalu luruh dalam bilik rindu
Entah itu bulir-bulir bening pilu
Yang barangkali menitik di gurat senyummu
Atau mungkin kusalah
Atau mungkin kusalah
Menyangka itu bulir bening tanda pasrah
Rupanya hanya sesal fana semata
Tanda hati terlingkup kecewa
Lalu pada siapa kau titip luka?
Pada laki-laki penista asa?
Atau pada gurat-surat sepi
Yang kau toreh dengan sulam sunyi
Duhai gadis air mata
Bulir itu tak lagi bening di pelupuk senja
Berubah darah,
Berubah nanah
Duhai gadis air mata
Kepada siapa kau titip suka?
Pada makhluk fana bernama derai tawa?
Yang kau lukis bersama mega di ufuk senja?
Rasaku cukup sudah pengembaraan
bulir-bulir itu
Cukup sudah kau habiskan tamsil qalbu dalam
pilu
Kembalilah sebelum pekat menggurat qalbu
Kembalilah dalam pelukan cahaya rindu
Pada semesta kau curah keluh
Pada-Nya kau hantar segala keluh
Pada-Nya sang pemilik hati
Pada-Nya sang penggenggam jiwa murni
Sudahlah, lepaskan saja segala rasa
Pasrahkan segala rupa syakwasangka
Garis-Nya pada hidupmu adalah tanda cinta
Kembalilah pada cahaya-Nya
Dari sekedar berlabuh pada makhluk fana
Duhai gadis air mata
Berharap bulir di pipimu kembali merona
Bening tanpa noda semula
Ketika bulir itu jatuh di sajadah beludru
Tanda iman kembali syahdu dalam qalbu
Mellyan,
Seunebok, 14 Februari 2018
Komentar
Posting Komentar